Senin, 01 Mei 2017

Pendekatan Tradisional Formulasi Teori Akuntansi

A.   Sifat Dasar Akuntansi
Akuntansi adalah sebuah seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisarandengan aturan baku dan dalam satuan uang, transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian dirinya memiliki karakter keuangan dan selanjutnya interpretasi atas hasilnya. Pandangan tentang sifat dasar akuntansi adalah:
·         Akuntansi sebagai ideologi
Ideologi adalah pandangan umum yang terlepas dari wawasannya yang parsial yang mungkin penting mencegan kita untuk memahami masyarakat dimana kita tinggal dan kemungkinan untuk mengubahnya.Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideologi sebagai suatu sarana untuk mempertahankan dan melegitimasi aturan-aturan sosialekonomi dan politik yang berlaku saat ini.
·         Akuntansi sebagai bahasa
Akuntansi dipandang sebagai suatu bahasa bisnis karena akuntansi adalah suatu alat mengemunikasikan informasi suatu bisnis.
·         Akuntansi sebagai catatan historis
Akuntansi dipandang sebagai suatu sarana penyediaan sejarah atau historis suatu organisasi dan transaksi-transaksinya dengan lingkungannya, baik bagi pemilik maupun pemegang saham perusahaan, pencatatan akuntansi menyediakan suatu sejarah kepengurusanmanajer terhadap sumber daya pemilik.
·         Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kini
Tesis utama dari pandangan ini adalah bahwa baik neraca maupun laporan laba rugi harus didasarkan pada suatu basis penilaian yang lebih mencerminkan kenyataan ekonomi daripada biaya historis.Tujuan utama dari gambarin akuntansi ini dalah menentukan laba yang sebesarnya.
·         Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi diasumsikan smenjadi suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau pemancar, saluran komunikasi, dan serangkaian penerima. Ketika dianggap sebagai suatu proses komunikasi, akuntansi didefinisikan sbagai suatu proses pengodean abservasi dalam bahasa sistem akuntansi, memanipulasi tanda-tanda dan pelaporan sistem dan penerjemahan serat pengiriman hasilnya.
·         Akuntasi sebagai komoditas
Pandangan ini mengasumsikan akuntansi ada karena terdapat permintaan akan informasi khusus dan akuntan mau dan mampu untuk menghasilkannya. Sebagai suatu komoditas publik, akuntansi menyediakan dasar ideal untuk regulasi, memberikan dampak kepada kebijakan publik dan mengawasi seluruh jenis kontrak antara organisasi dengan lingkungannya.
·         Akuntansi sebagai mitos
Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia ekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akuntansi, suatu fenomena ekonomi kompleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang lebih mudah dan dapat dimengerti, sehingga menciptakan lebih banyak mitos daripada kenyataan.
·         Akuntansi sebagai alasan logis
Akuntansi mungkin digunakan untuk melekatkan makna terhadap peristiwa dan karenanya menyediakan suatu justifikasi bagi kejadian mereka dimasa datang. Dengan adanya ketidaktepatan dan ketidak pastian yang melingkupi kebanyakan angka akuntansi, akuntansi mungkin digunakan sebagai suatu cara untuk melegitimasi kemunculannya.
·         Akuntansi sebagai perumpamaan
Akuntansi memberikan kontri busi terhadap penciptaan suatu gambaran atau citra dari organisasi. Akuntansi bertindak sebagai suatu gambaran organisasi melalui suatu peristiwa yang telah diseleksi dan transaksi yang terjadi diorganisasi.
·         Akuntansi sebagai percobaan
Perusahaan dapat melakukan percobaan melalui pemakaian data, teknik, laporan, atau pengungkapan akuntansi yang berbeda agar sesuai dengan lingkungan tertentu dan untuk beradaptasi terhadap kondisi yang berubah, dan bukannya terhambat atau terpaku kepada pendekatan konvensionalyang sama.Akuntansi merupakan percobaan terutama ketika ia bersifat sukarela, inovatif, dan tentatif.

·         Akuntansi sebagai distorsi
Oleh karena akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau mempengaruhi tindakan-tindakan baik dari pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi sasaran ideal bagi pihak-pihakyang mencoba untuk memanipulasi arti dari pasar yang akan dilihat oleh pengguna. Prilaku disfungsional mencakup pengiriman suatu pesan yang tidak jujur atau terdistorsi yaitu suatu hal yang diharapkan oleh manajen untuk diinterpretasikan dengan cara yang tidak konsisten dengan keyakinan actual mereka mengenai atribut yang belum diteliti dari keputusan mereka.Metode yang digunakan untuk mendistorsi sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi enam katregori yaitu: pertama, perataan atau penghalusan, kedua, pembiasan, ketiga, pemfokusan, keempat, permainan, kelima, penyaringan, keenam, tindakan illegal.

B.   Pengertian Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional merupakan riset konvensional dan bukannya riset aliran baru yang mengandalkan pemikiran tradisional untuk merumuskan kerangka akuntansi konseptual.

Pendekatan tradisional formulasi teori akuntansi reaksi metode :
1.      Deskriptif / Normatif
2.      Teoritis / Unteoritis
3.      Penjelasan Deduktif / Induktif
4.      Fokus : Konsep belajar kesejahteraan sosial / Ekonomi

Perbedaan opini, pendekatan, dan penilaian akuntansi menyebabkan munculnya dua metodologi, deskriptif dan normatif:
·           Teori Deskriptif : Dalam profesi akuntansi ada keyakinan yang luas bahwa akuntansi merupakan suatu seni yang tidak dapat diformalkan dan bahwa metodologi yang digunakan secara tradisional dalam penyusunan teori akuntansi merupakan sebuah upaya menilai apa yang terjadi melalui praktik-praktik akuntansi.
·           Teori Normatif : Berupaya menyajikan lebih pada “apa yang seharusnya” (ought to be) daripada “apa yang terjadi” (what is).

C.   Pendekatan-Pendekatan dalam Penyusunan Teori Akuntansi :
1.      Pendekatan Non Teoritis  
Pendekatan non-teoritis adalah sutu pendekatan pragmatis (praktis) dan pendekatan kekuasaan. Pendekatan pragmatis terdiri atas penyusunan suatu teori yang terdiri atas penyusunan suatu teori yang ditandai oleh kesamaannyua dengan dunia nyata yang berguna dalam artian memberi solusi yanh sifatnya praktis, sedangkan pendekatan kekuasaan untuk perumusan suatu teori akuntansi, yang terutama digunakan oleh organisasi professional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktek akuntansi.

2.      Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori manapun diawali dengan dalil dasar dan diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang dipertimbangkan.
Langkah yang digunakan untuk memulai pendekatan deduktif adalah :
a)    menentukan tujuan dari laporan keuangan,
b)    memilih postulen dari akuntansi,
c)    menghasilkan prinsip dari akuntansi,
d)    mengembangkan teknik dari akuntansi.

3.      Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunann dari suatu teori diawali dengan observasi serta pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Observasi diawali dengan observasi informasi keuangan dan dilanjutakan menyusun generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi.
Pendekatan induktif untuk untuk suatu teori mencakup 4 tahap, yaitu :
a)    mencatat seluruh observasi,
b)    menganalisis dan mengklasifikasikannya untuk mendeteksi adanya hubungan yang terulang kembali,
c)    penurunan induktif dari generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari observasi yang menggambarkan hubungan yang terulang,
d)    menguji generalisasi.

4.      Pendekatan Etis
Inti dasar pendekatan etis adalah prinsip kewajaran, keadilan, ekuitas dan kenyataan. Kewajaran dalam pendekatan eris adalah tujuan yang diinginkan dalam penyusunan suatu teori akuntansi jika apapun dinyatakan dasarnya diveriviksi secara logis dan empiris dan jika itu dibuat operasional oleh suatu definisi yang cukup dan identifikasi dari propertinya.

5.    Pendekatan Sosiologi
Pendekatan sosiologi menekankan pengaruh social dari teknik akuntansi. Hal ini merupakan pendekatan etis yang berpusat pada suatu konsep dari kewajaran yang lebih luas, kesejahteraan social. Berdasar pada pendekatan sosiologi, prinsip atau teknik akuntansi yang ada dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam komunitas.

Pendekatan sosiologi terhadap formulasi suatu teori akuntansi telah memberikan kontribusinya kepada evolusi dari sebuah subdisiplin ilmu akuntansi baru, yang dikenal sebagai akuntansi sosioekonomi. Tujuan untama dari akuntansi sosioekonomi adalh untuk mendorong entitas-entitas bisnis yang berfungsi di system pasar bebas untuk memperhitungkan dampak dari pengaruh kegiatan produksi mereka sendiri dalam lingkungan social melalui pengukuran, internalisasi, dan pengungkapan dalam laporan keuangan mereka.

6.    Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada pengendalian perilaku dari indicator-indokator makro ekomoni yang dihasilkan oleh adopsi dari berbagai teknik akuntansi. Ketika pendekatan etis berfokus pada suatu konsep “kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu konsep “kesejahteraan social”, pendekatah ekonomi berfokus pada suatu konsep dari “kesejahteraan ekonomi umum”.
Konsekuensi ekonomi dari laporan keuangan termasuk, antara lain :
·         dintribusi kesejahteraan
·         tingkat resiko agragat dan alokasi resiko diantara individu
·         konsumsi dan produksi agregat
·         alokasi sumber daya antar perusahaan
·         penggunaan sumber daya untuk produksi, sertifikasi, penyebaran, pemrosesan, analisis dan interpretasi dari informasi keuangan
·         penggunaan sumber daya dalam pengembangan, penyesuaian, penekanan, dan litigasi dari regulais
·         penggunaan dari sumber daya dalam sektor privat mencari informasi.

C.    Pendekatan Selektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi
      Pendekatan selektif adalah merupakan akibat dari berbagai usaha oleh individu dan professional serta organisasi pemerintah untuk berpartisipasi dalam pematangan konsep dan prinsip dalam akuntansi.

D.    Kesimpulan
Pendekatan tradisional terhadap perumusan suatu teori akuntansi telah menggunakan metedologi normative atau metodologi deskriptif suatu pendekatan teoritis atau nonteoritis suatu bentuk alasan deduktif atau induktif dan telah berfokus pada suatu konsep kewajaran, kesejahteraan social, kesejahteraan ekonomi.

REFERENSI :

Rabu, 04 Mei 2016

Money and Happiness


Money is one form needs someone, including happiness. There are some people who think that money can buy happiness. But not a few who also says otherwise.         
            In my opinion, happiness was not to be with our own money. A lot of fun and makes us much happier than just having a lot of money, it all depends on each person. But that does not mean we do not need money to live, money is important in supporting life, besides that money can increase happiness. For example, with the money we could buy cars and mansions, jewelery, branded garments, etc. This definitely makes us happier. But has it all to make someone happy if basically someone that's happy, different to someone who is not happy, no matter how many luxury goods, jewelry and clothing brand owned will not make a person happy. Is happiness for sale? There was never a place that sells happiness.That there are only objects or things that make us happy and we consider it the same as happiness. Keep in mind these things are only temporary and will be out of our hands also, over time. Arguably not immortal. Happily it is stable, does not depend on external factors, including money, because of the nature of happiness like a minute.  It's called the pleasure is not happiness. Therefore, money can not measure the level of happiness.
            Is this world just stuff like that that can make us happiness? Still a lot of our neighbors who spread smiles jokes and laughter. Imagine if we pay attention to the luxury goods while the beloved family of our attention. It is as if we really were in the middle of the family but our eyes are diverted by luxury goods. What's in a luxury home if there are no other occupants in it? Needs adequate but happiness say otherwise.
As noted by Charles Zhank who is CEO of Sohu, a entreprenour technology is quite successful. In an interview he stated that "I feel something is wrong with me. I have everything, but I suffered. Happiness has nothing to do with how much money you have. "
Besides that Mike Bloomberg one of the world's richest billionaires, in an open discussion said that "Money and happiness are completely unrelated to one another. If you are used to hearing the phrase money can not buy happiness, then I flipped the statement to confirm my opinion. Remember well, happiness can never buy money. "

            There are still many simple things that can make a person feel happy without a lot of money, for example:
1.       Sport
Sports proven to reduce levels of stress or depression in a person.Therefore, let's start light exercise every day to maintain a healthy body and be happy.
2.       Get enough sleep
Lack of sleep can make a person proved difficult to remember pleasant things in life and cause no good emotions. There is also someone to nap during the day to restore the spirit and energy. Because nap can be trusted to recover energy and to bring the spirit and feeling better in person. By having a sufficient amount of sleep, one can have a potential positive personality, optimism and is able to resolve the issue properly.
3.       Shorten your work trip
If you have an opportunity to have a short distance between the residence to place of employment, do it!  Believe me, in addition to saving time and energy, happiness and kesehatanpun be obtained.
4.       Maintain good relationships with the people you care
Family, friends and dear ones is everything in life. Many studies have proven that spending time with family, friends and dear ones able to make a person happy.
5.       Go to a place that can entertain you
A research has shown that 20 minutes of going out of the house can make the mind was clear and eliminate boredom. No need for a fancy place, go to a place that can entertain you and get a new spirit energy. For example park near the house.
6.       Helping People
Helping people is believed to reduce the risk of stress and can improve psychological health. Not only because we are helping people and then we move our bodies, but this is because the satisfaction and happiness of heart came after making other people happy.
7.       Smile
Smiling is one of the most simple ways a person can do. Strive for a positive minded and then start smiling. Your heart will feel calmer and happier. when you smile to others, there is a possibility the person will feel comfortable and will smile to you. Get a smile from another party can make yourself happy. In this way, you can create happiness for yourself and for others.
8.       Giving gratitude
People are always grateful for what happens in his life are the ones who are happy.



Reference :

Senin, 28 Desember 2015

Tugas III

       I.            Konsep Menulis Laporan llmiah
Konsep dari laporan ilmiah adalah berkaitan dengan penelitian, fakta, dan objektif dari permasalahan yang dibahas dalam laporan ilmiah. Maka itu laporan ilmiah harus objektif, dan sesuai dengan fakta yang ada, serta disusun secara sistematis.
Penulisan laporan adalah penyampaian pengalaman peneliti dan hasil-hasilnya kepada masyarakat luas sehingga dapat berguna bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan.
A.    Pengertian Laporan Ilmiah
Menurut E.Zaenal Arifin,1993Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan, sedangkan secara umum Laporan ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai laporan ilmiah, yaitu :
a.       Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas;
b.      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan (utama) terakhir dari suatu kegiatan ilmiah;
c.       Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, dan hasil temuan serta implikasinya;
d.       Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk komunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan;
e.       Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan ilmiah.


B.     Jenis – jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah. yaitu sebagai berikut :
1)      Laporan Lengkap (Monograf)
·         Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
·         Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
·         Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
·         Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
·         Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab, subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).


2)      Artikel Ilmiah
·         Artikel ilmiah biasanya merupakan perasaan dari laporan lengkap.
·         Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
·         Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

3)      Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu tekns (untuk konsumsi masyarakat umum).


C.    Ciri – ciri Laporan Ilmiah
1)      Ditujukan kepada pembaca tertentu;
2)      Sistematika laporan kadang disesuaikan dengan permintaan pemberi perintah atau pesanan (dalam suatu hibah kompetensi);
3)      Bahasanya formal, harus disesuaikan dengan standar Bahasa Indonesia yang disempurnakan;
4)      Memerhatikan kaidah-kaidah ilmiah sesuai dengan disiplin keilmuannya;
5)      Objektif.


D.    Persyaratan Bagi Pembuat Laporan
Syarat-syarat penulisan laporan di antaranya adalah :
1)      Tepat tujuan;
2)       Sistematis;
3)      Penelitian harus meyakinkan;
4)      Kejelasan menurut kaidah ilmu.

    II.            Konsep Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
A.    Proses Mengarang Ilmiah
Asas-asas Mengarang secara jelas
Di Amerika Serikat dalam tahun 1944  didirikan Robert Gunning Associates, sebuah badan usaha yang memberikan Penyuluhan Keterbacaan (Readability counseling) dan kursus/latihan dalam penulisan yang jelas (clear writing) kepada berbagai penerbit dan surat kabar. Pendirinya Robert Gunning kemudian mengarang buku-buku berjudul Principles of Clear Writing, Clear News Writing, The Technique of Clear Writing.
Berikut ini adalah sepuluh asas mengarang secara jelas yang dikemukakannya.:
1.      Usahakanlah kalimat-kalimat yang pendek
Panjang ata-rata kalimat dalam suatu karangan merupakan suatu tolak ukur yang penting bagi keterbacaan. Kalimat-kalimat harus selang-seling antara panjang dan pendek. Penulisan kalimat yang panjang harus diimbangi dengan kalimat-kalimat yang pendek sehingga meningkatkan kejelasan karangan.



2.      Pilihlah yang sederhana daripada yang rumit
Kata-kata yang sederhana, kalimat yang sederhana, bahasa yang sederhana lebih meningkatkan keterbacaan suatu karangan.
3.      Pilihlah kata yang umum dikenal
Dalam mengarang gunakanlah kata-kata yang telah dikenal masyarakat umum.sehingga ide yang diungkapkan dapat secara mudah dan jelas dipahami oleh pembaca
4.      Hindari kata-kata yang tidak perlu
Setiap perkataan harus mempunyai peranan dalam suatu kalimat dan karangan. Kata-kata yangt tak perlu hanya melelahkan pembaca dan melenyapkan perhatiannya dari pembaca.
5.      Berilah tindakan dalam kata-kata kerja Anda
Kata kerja yang aktif, ang mengandung tindakan, dan yang menunjukan gerak akan membuat suatu karangan hidup dan bertenaga untuk menyampaikan pesan/warta yang dimaksud. Kalimat “Bola itu menjebol gawang lawan” lebih bertenaga dari “Gawang lawan kemasukan bola itu”
6.      Menulislah seperti Anda bercakap-cakap
Perkataan tertulis hanya sebagai pengganti  perkataan yang diucapkan lisan. Dengan mengungkapkan gagasan seperti halnya bercakap-cakap, karangan menjadi lebih jelas.
7.      Pakailah istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkannya
Perkataan yang konkret lebih jells bagi pembaca daripada perkataan yang abstrak.
Sebagai contoh, “factory town” (kota dengan banyak pabrik) lebih mudah dimengerti dengan istilah “industrial community” (masyarakat industri).
8.      Kaitkan dengan pengalaman pembaca Anda
Karangan yang jelas ialah bilamana dapat dibaca dan dipahami pembaca sesuai dengan latar belakang pengalamannya.
9.      Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman
Karangan tidak boleh senada, datar, sepi sehingga membosankan pembaca. Harus ada variasi dalam kata, frase, kalimat  maupun ungkapan lainnya. Kata Disraelli, “Keanekaragaman dalam karangan adalah sumber kesenangan dalam pembacaan”
10.  Mengaranglah untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan
Maksud utama mengarang ialah  mengungkapkan gagasan, bukan menimbulkan kesan pada pihak pembaca  mengenai kepandaian, kebolehan, atau kehebatan diri penulisnya.( Widyamartaya, 1997: 87)


B.     Penggunaan Bahasa Tulis
Ø  Dalam menggunakan kata dan frase
1.      Hendaknya hindari pemakaian kata atau frase tutur dan kata atau frase setempat, kecuali bila sudah menjadi perkataan umum.
2.      Hendaknya hindari pemakaian kata atau frase yang telah usang atau mati.
3.      Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai dengan suasana dan tempatnya. 
4.      Hendaknya kata-kata sinonim dipakai secara cermat karena kata-kata sinonim tidak selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5.      Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai dalam karangan umum.
6.      Hendaknya hindari pemakaian kata asing  atau kata daerah bila dalam bahasa Indonesia sudah ada katanya, jangan menggunakan kata asing hanya karena terdorong untuk bermegah dan berbahasa tinggi.
7.      Untuk memperkecil banyaknya kata yang kembar dan kata bersaingan, dan untuk menghindari beban atau pemberat yang  tidak perlu dalam pemakaian bahasa,
sebaiknya dipedomani kelaziman dan ketentuan ejaan.

Ø  Dalam menyusun kalimat
1.      Gunakanlah kalimat-kalimat pendek
2.      Gunakan bahasa biasa yang mudah dipahami orang
3.      Gunakan bahasa sederhana dan jernih pengutaraannya
4.      Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk
5.      Gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan kalimat pasif
6.      Gunakan bahasa padat dan kuat
7.      Gunakan bahasa positif, bukan bahasa negative


C.    Langkah-langkah Pembuatan
Langkah-langkah pokok dalam pembuatam karya ilmiah adalah sebaga berikut :
a.       Memilih sebuah topik yang dapat ditulis sesuai dengan minat anda, minat pembaca, arti penting topik, fasilitas, dan kesempatan
b.      Mencari sumber yang autoratif.
c.       Membatasi pokok topic yang akan dibicarakan agar pengumpulan data, informasi, dan fakta serta pengolahannya terfokus. Sehingga karangan dapat dikembangkan secara memadai.
d.      Menentukan suatu tesis percobaan atau garis besar acuan sementara yang menjai arah umum dan tujuan yang hendak dicapai.
e.       Mencari di perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang membicarakan topik yang telah dipilih dan dibatasi.
f.       Mengumpulkan/meminjam buku-buku dan bacaan yang lain yang akan dipakai sebagai sumber.
g.      Mencatat tiap judul buku/bacaan pada sebuah kartu bibliography,
lengkap dengan data tentang nama pengarang dan publokasinya. Kartu-kartu bibliografi  ini diperlukan untuk mennyusun catatan kaki,/catatan akhir dan daftar pustaka/daftar acuan kelak.
h.      Membaca buku-buku/bacaan-bacaan sumber dengan membuat catatan penting.
i.        Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis besar (kerangka karangan, outline).
j.        Merumuskan tesis final.
k.      Menyusun kerangka karangan yang final.
l.        Menulis draft pertama karangan (karangan sementara).
m.    Merivisi karangan

D.    Penyajian Karya Ilmiah
Penyajian karya  tulis ilmiah harus enak dan nyaman untuk dinikmati. Pembaca karya ilmiah, harus merasakan adanya daya lukis, daya kupas, dan daya tafsir yang memadai atas setiap satuan dan keseluruhann uraian, seperti :
1.      Tepat, konsisten, dan lengkapnya deskripsi data.
2.      Kemampuan deskripsi data memberikan “isyarat” ke tahap berikutnya.
3.      Tepat, konsisten, dan lengkapnya analisis data.
4.      Tepat dan lengkapnya kesimpulan setiap satuan dan keseluruhan analisis data.
5.      Tepat dan jelasnya kesimpulan menjawab masalah penelitian/tujuan penulisan karya tulis; hipotesis yang diajukan.
6.      Tepat dan mengenanya implikasi yang dikemukakan serta saran-saran yang diberikan (implikasi merupakan dampak teoritis terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, atau penerapan praktis pada pemecahan masalah dan penentuan kebijakan. Saran hendaknya bersifat operasional. Dapat juga diberikan saran untuk penelitian lanjutan dan pengembangan ilmu dan peningkatan pembinaan).
7.      Tertatanya segala sesuatu  (asas organisasi), dan sifat-sifat penanganan penulisanyang bersungguh-sungguh, bertanggung jawab dan kolaboratif. 
8.      Ada berbagai bentuk organisasi laporan  penelitian dan sejenisnya. Namun bentuk-bentuk organisasi itu pada dasarnya sama, yakni terdiri atas tiga bagian :  Bagian Awal, Bagian Teks dan Bagian Akhir.

 III.            Rancangan Usulan Penelitian
A.    Fungsi Rancangan Usulan Penelitian
1)      Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
2)      Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
3)      Memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya.
4)      Mengetahui kelemahan hasil penelitian.

B.     Bentuk dan Isi Usulan Penelitian
·         Bentuk Rancangan Usulan Peneltian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya:
a.       Skripsi
b.      Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
c.       Karangan ilmiah
d.      Tesis magister/disertasi doctor
e.       Laporan proyek

·         Isi Rancangan Usulan Penelitian
a)      Bagian Awal
1.      Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi
2.      Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3.      Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pada tanggal
………………………….. 20………

b)     Bagian Utama
1.      Perumusan Masalah
Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a)      Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
b)      Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
c)      Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
2.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.
3.      Kerangka Pemikiran Teoritis
Fasal kerangka pemikiran teoritis memuat garis-garis besar pemikiran teoritis, termasuk telaah pustaka yang akan menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam rangka penyusunan disertasi.
4.      Hipotesis
Hipotesis, jika ada, hendaklah dirumuskan dengan tepat dan jelas dalam kalimat berita (kalimat deklaratif) tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.
5.      Metode Penelitian
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a)      Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b)      Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c)      Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
d)     Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau ada.
e)      Alat-alat perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.
f)       Teknik atau model analisis yang akan dipakai.
g)      Rancangan aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.

6.      Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a)      Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
b)      Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
c)      Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.

c)      Bagian Akhir
1.      Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.

Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
·    Untuk buku :                            
1.Nama penulis
2.Tahun penerbitan
3.Judul buku
4.Nama penerbit
5.Tempat penerbitan.
·   Untuk jurnal :
1.Nama penulis
2.Tahun penerbitan
3.Judul tulisan
4.Nama jurnal
5.Jilid ( dan nomor )
6.Halaman
·   Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
·   Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.

2.      Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
a.Nama lengkap dan derajat akademik
b.Tempat dan tanggal lahir
c.Pangkat dan jabatan
d.Riwayat pendidikan tinggi
e.Karya ilmiah
f.Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
g.Penghargaan ilmiah, bila ada.


Daftar Pustaka




http://herlinaaoctaviana.blogspot.co.id/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.html