Senin, 28 Desember 2015

Tugas III

       I.            Konsep Menulis Laporan llmiah
Konsep dari laporan ilmiah adalah berkaitan dengan penelitian, fakta, dan objektif dari permasalahan yang dibahas dalam laporan ilmiah. Maka itu laporan ilmiah harus objektif, dan sesuai dengan fakta yang ada, serta disusun secara sistematis.
Penulisan laporan adalah penyampaian pengalaman peneliti dan hasil-hasilnya kepada masyarakat luas sehingga dapat berguna bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan.
A.    Pengertian Laporan Ilmiah
Menurut E.Zaenal Arifin,1993Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan, sedangkan secara umum Laporan ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai laporan ilmiah, yaitu :
a.       Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas;
b.      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan (utama) terakhir dari suatu kegiatan ilmiah;
c.       Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, dan hasil temuan serta implikasinya;
d.       Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk komunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan;
e.       Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan ilmiah.


B.     Jenis – jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah. yaitu sebagai berikut :
1)      Laporan Lengkap (Monograf)
·         Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
·         Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
·         Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
·         Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
·         Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab, subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).


2)      Artikel Ilmiah
·         Artikel ilmiah biasanya merupakan perasaan dari laporan lengkap.
·         Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
·         Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

3)      Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu tekns (untuk konsumsi masyarakat umum).


C.    Ciri – ciri Laporan Ilmiah
1)      Ditujukan kepada pembaca tertentu;
2)      Sistematika laporan kadang disesuaikan dengan permintaan pemberi perintah atau pesanan (dalam suatu hibah kompetensi);
3)      Bahasanya formal, harus disesuaikan dengan standar Bahasa Indonesia yang disempurnakan;
4)      Memerhatikan kaidah-kaidah ilmiah sesuai dengan disiplin keilmuannya;
5)      Objektif.


D.    Persyaratan Bagi Pembuat Laporan
Syarat-syarat penulisan laporan di antaranya adalah :
1)      Tepat tujuan;
2)       Sistematis;
3)      Penelitian harus meyakinkan;
4)      Kejelasan menurut kaidah ilmu.

    II.            Konsep Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
A.    Proses Mengarang Ilmiah
Asas-asas Mengarang secara jelas
Di Amerika Serikat dalam tahun 1944  didirikan Robert Gunning Associates, sebuah badan usaha yang memberikan Penyuluhan Keterbacaan (Readability counseling) dan kursus/latihan dalam penulisan yang jelas (clear writing) kepada berbagai penerbit dan surat kabar. Pendirinya Robert Gunning kemudian mengarang buku-buku berjudul Principles of Clear Writing, Clear News Writing, The Technique of Clear Writing.
Berikut ini adalah sepuluh asas mengarang secara jelas yang dikemukakannya.:
1.      Usahakanlah kalimat-kalimat yang pendek
Panjang ata-rata kalimat dalam suatu karangan merupakan suatu tolak ukur yang penting bagi keterbacaan. Kalimat-kalimat harus selang-seling antara panjang dan pendek. Penulisan kalimat yang panjang harus diimbangi dengan kalimat-kalimat yang pendek sehingga meningkatkan kejelasan karangan.



2.      Pilihlah yang sederhana daripada yang rumit
Kata-kata yang sederhana, kalimat yang sederhana, bahasa yang sederhana lebih meningkatkan keterbacaan suatu karangan.
3.      Pilihlah kata yang umum dikenal
Dalam mengarang gunakanlah kata-kata yang telah dikenal masyarakat umum.sehingga ide yang diungkapkan dapat secara mudah dan jelas dipahami oleh pembaca
4.      Hindari kata-kata yang tidak perlu
Setiap perkataan harus mempunyai peranan dalam suatu kalimat dan karangan. Kata-kata yangt tak perlu hanya melelahkan pembaca dan melenyapkan perhatiannya dari pembaca.
5.      Berilah tindakan dalam kata-kata kerja Anda
Kata kerja yang aktif, ang mengandung tindakan, dan yang menunjukan gerak akan membuat suatu karangan hidup dan bertenaga untuk menyampaikan pesan/warta yang dimaksud. Kalimat “Bola itu menjebol gawang lawan” lebih bertenaga dari “Gawang lawan kemasukan bola itu”
6.      Menulislah seperti Anda bercakap-cakap
Perkataan tertulis hanya sebagai pengganti  perkataan yang diucapkan lisan. Dengan mengungkapkan gagasan seperti halnya bercakap-cakap, karangan menjadi lebih jelas.
7.      Pakailah istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkannya
Perkataan yang konkret lebih jells bagi pembaca daripada perkataan yang abstrak.
Sebagai contoh, “factory town” (kota dengan banyak pabrik) lebih mudah dimengerti dengan istilah “industrial community” (masyarakat industri).
8.      Kaitkan dengan pengalaman pembaca Anda
Karangan yang jelas ialah bilamana dapat dibaca dan dipahami pembaca sesuai dengan latar belakang pengalamannya.
9.      Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman
Karangan tidak boleh senada, datar, sepi sehingga membosankan pembaca. Harus ada variasi dalam kata, frase, kalimat  maupun ungkapan lainnya. Kata Disraelli, “Keanekaragaman dalam karangan adalah sumber kesenangan dalam pembacaan”
10.  Mengaranglah untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan
Maksud utama mengarang ialah  mengungkapkan gagasan, bukan menimbulkan kesan pada pihak pembaca  mengenai kepandaian, kebolehan, atau kehebatan diri penulisnya.( Widyamartaya, 1997: 87)


B.     Penggunaan Bahasa Tulis
Ø  Dalam menggunakan kata dan frase
1.      Hendaknya hindari pemakaian kata atau frase tutur dan kata atau frase setempat, kecuali bila sudah menjadi perkataan umum.
2.      Hendaknya hindari pemakaian kata atau frase yang telah usang atau mati.
3.      Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai dengan suasana dan tempatnya. 
4.      Hendaknya kata-kata sinonim dipakai secara cermat karena kata-kata sinonim tidak selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5.      Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai dalam karangan umum.
6.      Hendaknya hindari pemakaian kata asing  atau kata daerah bila dalam bahasa Indonesia sudah ada katanya, jangan menggunakan kata asing hanya karena terdorong untuk bermegah dan berbahasa tinggi.
7.      Untuk memperkecil banyaknya kata yang kembar dan kata bersaingan, dan untuk menghindari beban atau pemberat yang  tidak perlu dalam pemakaian bahasa,
sebaiknya dipedomani kelaziman dan ketentuan ejaan.

Ø  Dalam menyusun kalimat
1.      Gunakanlah kalimat-kalimat pendek
2.      Gunakan bahasa biasa yang mudah dipahami orang
3.      Gunakan bahasa sederhana dan jernih pengutaraannya
4.      Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk
5.      Gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan kalimat pasif
6.      Gunakan bahasa padat dan kuat
7.      Gunakan bahasa positif, bukan bahasa negative


C.    Langkah-langkah Pembuatan
Langkah-langkah pokok dalam pembuatam karya ilmiah adalah sebaga berikut :
a.       Memilih sebuah topik yang dapat ditulis sesuai dengan minat anda, minat pembaca, arti penting topik, fasilitas, dan kesempatan
b.      Mencari sumber yang autoratif.
c.       Membatasi pokok topic yang akan dibicarakan agar pengumpulan data, informasi, dan fakta serta pengolahannya terfokus. Sehingga karangan dapat dikembangkan secara memadai.
d.      Menentukan suatu tesis percobaan atau garis besar acuan sementara yang menjai arah umum dan tujuan yang hendak dicapai.
e.       Mencari di perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang membicarakan topik yang telah dipilih dan dibatasi.
f.       Mengumpulkan/meminjam buku-buku dan bacaan yang lain yang akan dipakai sebagai sumber.
g.      Mencatat tiap judul buku/bacaan pada sebuah kartu bibliography,
lengkap dengan data tentang nama pengarang dan publokasinya. Kartu-kartu bibliografi  ini diperlukan untuk mennyusun catatan kaki,/catatan akhir dan daftar pustaka/daftar acuan kelak.
h.      Membaca buku-buku/bacaan-bacaan sumber dengan membuat catatan penting.
i.        Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis besar (kerangka karangan, outline).
j.        Merumuskan tesis final.
k.      Menyusun kerangka karangan yang final.
l.        Menulis draft pertama karangan (karangan sementara).
m.    Merivisi karangan

D.    Penyajian Karya Ilmiah
Penyajian karya  tulis ilmiah harus enak dan nyaman untuk dinikmati. Pembaca karya ilmiah, harus merasakan adanya daya lukis, daya kupas, dan daya tafsir yang memadai atas setiap satuan dan keseluruhann uraian, seperti :
1.      Tepat, konsisten, dan lengkapnya deskripsi data.
2.      Kemampuan deskripsi data memberikan “isyarat” ke tahap berikutnya.
3.      Tepat, konsisten, dan lengkapnya analisis data.
4.      Tepat dan lengkapnya kesimpulan setiap satuan dan keseluruhan analisis data.
5.      Tepat dan jelasnya kesimpulan menjawab masalah penelitian/tujuan penulisan karya tulis; hipotesis yang diajukan.
6.      Tepat dan mengenanya implikasi yang dikemukakan serta saran-saran yang diberikan (implikasi merupakan dampak teoritis terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, atau penerapan praktis pada pemecahan masalah dan penentuan kebijakan. Saran hendaknya bersifat operasional. Dapat juga diberikan saran untuk penelitian lanjutan dan pengembangan ilmu dan peningkatan pembinaan).
7.      Tertatanya segala sesuatu  (asas organisasi), dan sifat-sifat penanganan penulisanyang bersungguh-sungguh, bertanggung jawab dan kolaboratif. 
8.      Ada berbagai bentuk organisasi laporan  penelitian dan sejenisnya. Namun bentuk-bentuk organisasi itu pada dasarnya sama, yakni terdiri atas tiga bagian :  Bagian Awal, Bagian Teks dan Bagian Akhir.

 III.            Rancangan Usulan Penelitian
A.    Fungsi Rancangan Usulan Penelitian
1)      Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
2)      Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
3)      Memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya.
4)      Mengetahui kelemahan hasil penelitian.

B.     Bentuk dan Isi Usulan Penelitian
·         Bentuk Rancangan Usulan Peneltian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya:
a.       Skripsi
b.      Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
c.       Karangan ilmiah
d.      Tesis magister/disertasi doctor
e.       Laporan proyek

·         Isi Rancangan Usulan Penelitian
a)      Bagian Awal
1.      Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi
2.      Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3.      Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pada tanggal
………………………….. 20………

b)     Bagian Utama
1.      Perumusan Masalah
Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a)      Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
b)      Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
c)      Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
2.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.
3.      Kerangka Pemikiran Teoritis
Fasal kerangka pemikiran teoritis memuat garis-garis besar pemikiran teoritis, termasuk telaah pustaka yang akan menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam rangka penyusunan disertasi.
4.      Hipotesis
Hipotesis, jika ada, hendaklah dirumuskan dengan tepat dan jelas dalam kalimat berita (kalimat deklaratif) tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.
5.      Metode Penelitian
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a)      Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b)      Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c)      Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
d)     Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau ada.
e)      Alat-alat perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.
f)       Teknik atau model analisis yang akan dipakai.
g)      Rancangan aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.

6.      Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a)      Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
b)      Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
c)      Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.

c)      Bagian Akhir
1.      Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.

Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
·    Untuk buku :                            
1.Nama penulis
2.Tahun penerbitan
3.Judul buku
4.Nama penerbit
5.Tempat penerbitan.
·   Untuk jurnal :
1.Nama penulis
2.Tahun penerbitan
3.Judul tulisan
4.Nama jurnal
5.Jilid ( dan nomor )
6.Halaman
·   Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
·   Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.

2.      Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
a.Nama lengkap dan derajat akademik
b.Tempat dan tanggal lahir
c.Pangkat dan jabatan
d.Riwayat pendidikan tinggi
e.Karya ilmiah
f.Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
g.Penghargaan ilmiah, bila ada.


Daftar Pustaka




http://herlinaaoctaviana.blogspot.co.id/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar