Jumat, 30 Mei 2014

Perkembangan Perekonomian Indonesia Pada Tahun 2011-2012


Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pengertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat per kapita.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
* Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
* Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.

Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
* Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
* Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
* Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
* Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
* Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
* Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
1.    Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2.    Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3.    Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4.    Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.    Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Perkembangan Ekonomi Pada tahun 2011
Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 6,5% pada empat bulan terakhir tahun 2011, meski sebelumnya sempat muncul pesimisme karena anjloknya angka ekspor Desember lalu. Dengan demikian, target pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah antara 6,3-6,5%, terpenuhi sepanjang tahun lalu.
Angka yang dilansir BPS ini memupus keraguan akan memburuknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena pada Desember lalu angka ekspor justru melemah hanya mencapai 2,19% dibanding angka yang sama tahun sebelumnya dan merupakan yang terendah sejak September 2009. Pada bulan Oktober dan November 2011, ekspor juga melemah menjadi 16,7 dan 8,25 %, padahal angka ekspor rata-rata sejak Juli-September mencapai 40,5%.
Meski demikian, melemahnya ekspor ditutup oleh melonjaknya konsumsi dalam negeri sementara minat investasi juga tetap tinggi pada kuartal keempat 2011, ditandai dengan naiknya angka investasi asing (FDI) yang mencapai 25%.
Kalangan pengamat menghubungkan naiknya angka investasi asing ini dengan kembalinya standar laik investasi (investment grade) yang diumumkan oleh lembaga pemeringkat Fitch, pada pertengahan Desember lalu. Pemeringkat lain, Moody's dan Standard and Poor's, kemungkinan besar akan mengikuti langkah itu tahun ini, yang dipandang akan menjadi dorongan makin besar pada investor untuk berbisnis di Indonesia.
Meski demikain suhu ekonomi dunia yang sedang terganggu akibat krisis berkepajangan di AS dan Eropa, diperkirakan akan turut berimbas ke Indonesia sehingga lembaga seperti Bank Indonesia menurunkan target pertumbuhan 2012 menjadi 6,3-6,5%, lebih rendah dari target pemerintah yang mencapai 6,7%.
Dari sisi internal, persoalan yang dianggap bisa mengganggu laju pertumbuhan ekonomi adalah masalah perburuhan yang pada beberapa pekan terakhir dianggap meresahkan investor asing terutama yang bergerak di bidang industri manufaktur.
Pengusaha menuding pemerintah daerah menggunakan kasus perburuhan sebagai alat politik untuk kepentingan mereka, sehingga merugikan perhitungan bisnis mereka untuk tahun 2012.


Perkembangan Perekonomian Pada Tahun 2012
[JAKARTA] Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 sedikit mengalami penurunan dibanding tahun 2011, yakni pada kisaran 6,2 persen -6,4 persen.
      Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, dalam acara konferensi pers "Catatan Akhir Tahun Menyongsong 2012" di Jakarta, Rabu (28/12), mengatakan, jika pemerintah tidak melakukan antisipasi terhadap krisis global, maka dampaknya akan lebih berat terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi 2012 akan cenderung lebih rendah lagi.
     Selain pertumbuhan ekonomi yang berkisar 6,2 - 6,4 persen juga memproyeksikan sejumlah bidang pada tahun 2012 yakni inflasi cuma 3,5-5,5 persen, harga minyak dunia berkisar US$ 90 per barel, suku bunga Indonesia tiga bulan 6 persen, kemiskinan 11,7 persen, kurs 8.900 - 9.100, pengangguran 6,3 persen.
     Faktor krisis eksternal bersifat mendalam dan berjangka jauh lebih panjang dari perkiraan semula. Artinya, perekonomian Indonesia jelas terpengaruh faktor krisis ini sehingga mesti mengantisipasi dan menyiapkan diri terhadap kemungkinan dampak krisis tersebut.
       Karena itu, Suryo menyarankan beberapa hal kepada pemerintah, pertama, antisipasi gejolak dan krisis ekonomi dunia. Resiko ekonomi makro dunia 2012 masih sangat tinggi dan sangat akibat krisis ekonomi, mungkin berpengaruh pada turunya volume perdagangan internasional dan lesunya pertumbuhan investasi luar negeri. Pemerintah diminta mendorong investasi dalam negeri dan menciptakan efisiensi dan produktivitas ekonomi dalam negeri untuk meningkatkan daya saing ekspor, agar tujuan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dapat tercapai.
    Kedua, mengidentifikasi sumber pertumbuhan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pemerintah perlu memprioritaskan perkembangan sektor yang tradable, utamanya sektor industri. Selain itu pemerintah harus memperhatikan tiga subsektor ekonomi yakni perhubungan dan komunikasi, perdagangan, hotel dan restoran serta konstruksi.  Sedangkan dari sisi permintaan, pemerintah perlu mendorong investasi subsektor yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan ekspor yang dapat meningkatkan neraca pembayaran dan memperbaiki cadangan devisa.
    Ketiga, percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Strategi percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas hanya dilakukan dengan mendorojng investasi dan pertdagangan ekspor pada sektor yang mempunyai pangsa PDB, laju pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga yang tinggui, yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran.
    Keempat, penciptaan kesempatan kerja. Untuk mendorong peningkatan dan penciptaan kesempatan kerja, pemerintah perlu mendorong berkembangnya subsektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran, jasa kemasyarakatan serta industri pengolahan.
     Kelima, mendorong pertumbuhan investasi swasta. Peningkatan investasi swasta tidak saja mendorong pertumbuhan ekonomi, namun dapat menciptakan kesempatan kerja.

    Keenam, menyelesaikan ketimpangan struktur ekonomi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi subsektor yang labour intensif technologi. Ketujuh, membuat kebijakan untuk percepatan penurunan program kemiskinan.


Referensi :
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2012/02/120201_inaeconomicgrowth.shtml
http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/kadin-pertumbuhan-ekonomi-2012-hanya-62-persen/15313
http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar