![]() |
1.
Karangan Ilmiah dan
Non-Ilmiah
2.
Metode Ilmiah
3.
Penyusunan Sintetis
Nama : Fany Wardiyanti
NPM : 23213214
Kelas : 3EB07
DAFTAR ISI
A.
Karangan
.............................................................................. 1
1.
Pengertian Karangan .................................................................. 1
2.
Sifat Karangan .................................................................. 1
3.
Bentuk Karangan .................................................................. 1
B.
Karangan Ilmiah .............................................................................. 1
1.
Pengertian Karangan Ilmiah ...................................................... 1
2.
Ciri-ciri Karangan Ilmiah ...................................................... 3
3.
Jenis-jenis Karangan
Ilmiah ...................................................... 3
C.
Karangan Non-Ilmiah .................................................................. 7
1.
Pengertian Karangan Non-Ilmiah .......................................... 7
2.
Ciri-ciri Karangan
Non-Ilmiah .......................................... 7
3.
Sifat Karangan Non-Ilmiah ...................................................... 8
4.
Jenis-jenis Karangan
Non-Ilmiah .......................................... 8
D.
Metode Ilmiah .............................................................................. 9
1.
Pengertian Metode Ilmiah ...................................................... 9
2.
Tujuan Mempelajari Metode
Ilmiah .......................................... 10
3.
Langkah-langkah Metode
Ilmiah .......................................... 10
4.
Sikap Ilmiah .............................................................................. 11
E.
Penyusunan Sintesis .................................................................. 12
1.
Pengertian Penyusunan
Sintesis .......................................... 12
2.
Cara Membuat Sintesis
Tulisan .......................................... 12
3.
Cara Membuat Tulisan dari
Bahan Tulisan yang Beragam ...... 13
Daftar Pustaka ............................................................................. 14
A.
Karangan
1.
Pengertian Karangan
Karangan adalah suatu karya tulis dari
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa
tulis kepada pembaca untuk dipahami
2. Sifat Karangan
·
Manusiawi : Ungkapan pemikiran manusia
dengan tulisan yang hanya di miliki oleh manusia tersebut.
·
Pribadi
: Di saat proses menulis karangan tersebut hanya bias dilakukan oleh
satu orang dan hasil dari penulisan karangan tersebut adalah cerminan
kepribadian satu orang.
3. Bentuk Karangan
1
Karangan Ilmiah
2
Karangan Non-Ilmiah
3
Karngan Populer
B.
Karangan Ilmiah
1.
Pengertian Karangan Ilmiah
a.
Menurut Brotowidjoyo
karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat
juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
b.
Karya ilmiah
merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara
ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan
sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
c.
Karya ilmiah adalah
tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat
bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum
serta ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis
dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan
didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya
d.
Karya tulis ilmiah
adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan
berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui
suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode
ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan
penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul
suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari
penelitian tersebut.
Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah
di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini
adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara
sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan
metode ilmiah.
2. Ciri-ciri
Karangan Ilmiah
1)
Sistematis,
artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,
klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya
2)
Objektif,
artinya pembahasan suatu hasil penelitian sesuai dengan yang
diteliti
3)
Cermat, Tepat,
dan Benar
4)
Tidak Persuasif
5)
Tidak Argumentatif
6)
Tidak Emotif
7)
Netral, artinya
tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu
8)
Tidak
melebih-lebihkan sesuatu
3. Jenis-jenis
Karangan Ilmiah
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu
kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan ,
tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis
besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah
pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
1
Karya Ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume
pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya
ilmiah pendidikan terdiri dari:
a. Paper (Karya
Tulis).
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis,
adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah
tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya.
Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk
mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen,
penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I
Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV
Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
b. Pra Skripsi
Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang
digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini
disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat diploma 3 (
D-3).
Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar
belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan
metode penelitian). Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi
penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian), Bab III deskripsi
data (memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis
(pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup (kesimpulan
penelitian dan saran)
c. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan
pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian
langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung (study
kepustakaan)skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1.
Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu
logis dan emperis.
d. Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih
mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar
magister (S-2).
Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng
diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah
didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa
temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu
hal yangmenjadi tema thesis tersebut.
e. Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau
penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil
penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam
terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan
tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak
menyandang gelar Doktor.
2
Karya Ilmiah Penelitian
a. Makalah
Seminar
1. Naskah Seminar
Naskah
Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu
permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan
hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan
permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.
2. Naskah Bersambung
Naskah
Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya
tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title
dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan
secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam
waktu yang berbeda.
b. Laporan Hasil Penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang
cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa
dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu
kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
c. Jurnal
Penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah
terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus
teratur continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN
(international standard serial number).
C. Karangan
Non-Ilmiah
1. Pengertian
Karangan Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta
pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,
bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
2. Ciri-ciri
Karangan Non-Ilmiah
1
Ditulis berdasarkan
fakta pribadi
2
Fakta yang
disimpulkan subyektif
3
Gaya bahasa
konotatif dan populer
4
Tidak memuat hipotesis
5
Penyajian dibarengi
dengan sejarah
6
Bersifat imajinatif
7
Situasi didramatisir
8
Bersifat persuasif
9
Tanpa dukungan bukti
3. Sifat Karangan
Non-Ilmiah
a.
Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta
menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis
b.
Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak
dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara
berpikir pembaca
c.
Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif,
nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi
d.
Kritik tanpa
dukungan bukti yaitu tidak memuat
informasi spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti,
berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa
kasa
4. Jenis-jenis Karangan
Non-Ilmiah
a.
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi
cerita terbatas.
b.
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung
makna hidup.
c.
Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang
merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang
keduanya saling berhubungan.
d.
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya
sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
D. Metode Ilmiah
1. Pengertian
Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific
method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.
Proses berpikir
dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir
dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir
yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga
terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan
sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.
Metode
ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada
data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan
pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari
hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris
merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah
masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah
bentuk metode ilmiah.
Proses
berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses
berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah,
dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi
apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan
seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam
keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan
terkontrol.|
2. Tujuan
Mempelajari Metode Penulisan Ilmiah
1)
Untuk meningkatkan
keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam
menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2)
Untuk meningkatkan
pemahaman penulisan dangan mekanisme yang telah ditentukan.
3)
Merupakan suatu
pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan -pertimbangan
logis.
4)
Untuk mencari ilmu
pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang
relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan
penarikan kesimpulan.
5)
Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
3. Langkah-langkah
Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara
sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan
secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan
secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah
sebagai berikut:
1.
Merumuskan masalah
2.
Merumuskan hipotesis
3.
Mengumpulkan data
4.
Menguji hipotesis
5.
Mengolah
data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik
6.
Kesimpulan
7.
Menulis
laporan Ilmiah
4.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus
ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi
persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan
hasil yang baik pula. Beberapa sikap ilmiah yang bisa didapat saat melaksanakan
metode penulisan ilmiah adalah sebagai berikut :
a.
Pengembangan rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap suatu data.
b.
Mengembangkan sikap obyektif atau
menghindari keberpihakan dalam melakukan penelitian.
c.
Terbuka artinya dapat menerima pandangan
atau gagasan orang lain.
d.
Bersikap berhati-hati dalam mengambil
keputusan /kesimpulan suatu data.
e.
Jujur dan tekun dalam meneliti data.
E.
Penyusunan Sintesis
1. Pengertian Penyusunan Sintesis
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi
bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu,
sintesis juga diartikansebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu
secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk
memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003)
sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal
sehinggamerupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum
berdasarkanhukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff
(1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah
mengumpulkansemua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu
pandangan dunia.
2. Cara Membuat Sintesis Tulisan
Sejumlah syarat yang
harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, diantaranya :
1.
Penulis harus bersikap objektif dan
kritis atas teks yang digunakannya.
2.
Bersikap kritis atas sumber yang
dibacanya.
3.
Sudut pandang penulis harus tajam.
4.
Penulis harus dapat mencari kaitan
antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan
5.
Penulis harus menekankan pada bagian
sumber yang diperlukannya.
3. Cara Membuat Tulisan dari Bahan Bacaan yang
Beragam
Sebuah keterampilan.
Tidak semua orang mampu dengan cermat dan tepat membuat tulisan dari bahan
bacaan yang dibacanya. menggariskan cara yang berbeda dan kita dapat
mengubah produk data anda untuk mengoptimalkan pengungkapan, Sering kali ini
memerlukan produk informasi lebih dari yang kita sediakan. Masing-masing
laporan berlaku untuk jumlah produk yang tercantum.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar